Selasa, 01 Juli 2008

WOW !!! Orang Kaya Di Indonesia Tambah Banyak!!!


Jumlah orang kaya di dunia meningkat 8,3 persen tahun 2008, demikian hasil survei Merrill Lynch dan Capgemini, dua institusi keuangan Amerika Serikat, Rabu (27/6). Dan Indonesia, ternyata termasuk negara yang banyak menghasilkan jutawan baru.

Survei tersebut menyatakan 9,5 juta individu di dunia memiliki kekayaan lebih dari satu juta dolar berupa aset keuangan. Penguatan pertumbuhan ekonomi global dan keuntungan di pasar saham menambah jajaran orang yang masuk dalam kelompok “High Net Worth Individuals” (HNWI).

Angka Produk Domestik Bruto (GDP) yang riil dan pertumbuhan kapitalisasi pasar, dua penggerak utama kemakmuran makin meningkat selama tahun 2008, menaikkan jumlah HNWI di seluruh dunia dan jumlah kekayaan mereka,.
Jumlah orang kaya yang termasuk ultra-HNWI, individu yang memiliki kekayaan lebih dari US$ 30 juta naik 11,3 persen menjadi 94.970 orang di tahun 2008.
Survei tersebut juga menggarisbawahi kecenderungan di kalangan jutawan untuk berinvestasi di sektor perumahan tahun 2006, khususnya perumahan komersil.

Bank Dunia memprediksi jumlah penduduk miskin di Indonesia akan terus menurun tahun depan sejalan dengan kebijakan pemerintah menggenjot pembangunan proyek-proyek infrastruktur dan sosial. “Tahun depan pemerintah banyak membelanjakan anggaran proyek infrastruktur dan sosial, “ kata Ekonom Bank Dunia William Wallace saat memaparkan Laporan Bank Dunia bertajuk “East Asia Update” di Jakarta kemarin.

Pada 2008 jumlah penduduk Indonesia berpendapatan US$ 2 per hari (sekitar Rp 19 ribu) akan turun 4,6 juta orang dari 105,3 juta orang (45,2 persen dari total perkiraan penduduk 236,4 juta orang) menjadi 100,7 juta orang (42,6 persen). Jumlah penduduk sangat miskin berpendapatan US$ 1 per hari (sekitar Rp 9.200) juga diperkirakan akan menurun sebanyak 5,9 juta orang. Perkiraan tersebut sudah memperhitungkan laju inflasi dan dampak kenaikan harga minyak dunia--saat ini masih sekitar US$ 94 per barel, dan tercapainya pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan sebesar 6,4 persen. “Tapi itu dengan asumsi pemerintah tidak menaikkan harga bahan bakar minyak tahun depan," ujar Wallace.

Di atas kertas, angka-angka tersebut memang sangat menggembirakan. Paling tidak mudah-mudahan benar angka kemiskinan turun. Bukan karena "orang2 miskinnya" yang ngilang alias "wafat" tapi memang benar karena mereka sudah naik status menjadi "lebih berada". Tapi jika lihat sikon sekarang, nampaknya analisa di atas kertas para ekonom tersebut masih mengundang tanda tanya. Soal BBM dan BLT aja masih carut marut,,,,
Wait and See !!!



1 komentar:

Thariq mengatakan...

nggak sengaja mampir...
eh ketemu informasi berharga..
makasih yah...